Wednesday, November 10, 2010

puisi


SAJAK ISTRI MUDA

Mungkin aku hanya cadasmu
Tapi akulah sandaranmu
Saat kau lelah mengikuti
Aliran arus sungai

Ketika tukang batu memecahku
Menjadi kerikil terjal
Kau tak kan lagi menemukanku
Walau sampai kau temui ajal


GALAU

Aku pernah mengetam kesabaranmu
Tapi akupun pernah mengetam keegoisanmu
Ku tanam takwaku di gurun
Tapi badai merebutnya

Ku tancapkan imanku di ladang
Tapi walang – walang datang
Ku tandur ihsanku di sawah
Tapi wereng menjarah

Ku bawa lari bibitku ke hutan
Ke lembah, ke bukit, ke gunung
Aku menghambur ke pantai, ke laut, ke samudra
Aku ingin lagi ke daratan
Tapi aku terhempas ke palung
Mencari cahaya untuk merambat naik


PETIR MANUSIA
Himalaya tak kan ke mana
Musi tak kan terganti
Tapi daging tak bertulang
Mampu memecahnya

SAJAK DARI RANTAU

Ibu
Biarkan aku arungi samudra
Akan ku bawa sekeranjang mutiara
Meski tak kan lagi
Kau peluk raga ini

Ibu
Biarkan aku asah pisau itu
Meski kau tak kan lagi
Memegang lenganku

Ibu
Biar aku peluk
Gunung di atas sana
Dan ku genggam lava

Ibu
Aku terjatuh ke jurang yang curam
Tapi tetap kutelusuri lembah yang kelam
Dengarlah keok gagak
Itulah aku yang terbahak

1 comment:

  1. Dengarkan jeritan anakmu ini ibu......
    Aku banyak dosa sri ma ibuku, pgn nangis ja lho?

    ReplyDelete